Diposkan pada Curhat

170316 – perasaan yang belum pulang

 

Saya memanggil beliau ‘Bapak’.

Bapak cerdas, tapi juga ceroboh. Bapak pintar, tapi sering ditipu orang. Bapak bijaksana, tapi keras kepala.

Bapak mengajari saya membaca buku, membaca al-quran, dan naik sepeda. Bapak membelikan saya nyamnyam setiap pulang dinas. Bapak membawa saya ke kebun binatang. Bapak menggendong saya, mengelus kepala saya, menceritakan banyak hal.

Bapak memberi saya cita-cita.

Saya nggak ingat, tapi pasti Bapak yang pertama kali menuntun saya. Sampai akhirnya, saya yang terakhir menuntun Bapak.

Bapak menggantikan Ayah dengan sempurna. Terlalu sempurna, sampai rasanya, saat Bapak pergi, perasaan saya ikut pergi.

Saya nggak bisa menulis lebih banyak lagi.

Perasaan saya belum kembali.

 

Penulis:

hobi : membahagiakan diri sendiri. setengah kucing & seperempat kopi. sisanya random.

Tinggalkan komentar