Sebelumnya, biar saya peringatkan, tulisan ini nggak akan seperti tulisan dari teman-teman alumni KF 20 yang lain, yang cantik, ciamik, mengharu-biru, atau penuh kemicinan. Nggak. Saya nggak bisa nulis yang seperti itu. Plus, laporan ini bakal panjang sekali. So, brace yourself.
Mengapa sampai detik ini kamu masih bertahan hidup?
Alih-alih menganggap diri saya sebagai penulis, saya lebih suka menyebut diri saya sebagai seseorang yang menyediakan jalan keluar, rute bagi para pembaca untuk mencapai sirkus. Untuk mengunjungi sirkus lagi, walaupun hanya di dalam pikiran mereka, jika mereka tidak mampu hadir secara fisik. Saya menjabarkannya melalui kata-kata yang tercetak di surat kabar kumal, kata-kata yang bisa […]